1. Konsumsi harian buah-buahan, sayur-mayur dan cereal yang tinggi.
2. Lebih sering mengkonsumsi ikan dibandingkan daging dan ayam
3. Rendahnya konsumsi saturated fats (daging, kulit ayam) dan tinggi konsumsi unsaturated fats
4. Jarang mengkonsumsi produk-produk susu
5. Jarang mengkonsumsi alkohol
6. Sering mengkonsumsi minyak zaitun
Berdasarkan penelitian, pola makan seperti ini mendatangkan banyak manfaat. Nah, apa saja sih manfaat pola makan seperti ini ?
1. Memperpanjang usia harapan hidup:
Pada sebuah penelitian yang dilakukan pada 74.000 pria dan wanita Eropa yang sehat dan berusia minimum 60 tahun, menunjukkan bahwa diet ala Mediterania memiliki dietary score yang lebih tinggi dibandingkan diet-diet lain. Dietary score yang lebih tinggi berkorelasi terhadap angka kematian yang lebih rendah.
2. Mencegah munculnya penyakit Alzheimer:
Peneliti Nikolaos Scarmeas, meneliti catatan pola makan selama beberapa tahun dari 194 penderita Alzheimer dan 1.790 orang sehat yang berusia rata-rata 76 tahun. Nikolaos Scarmeas mengukur kemiripan pola makan pertisipan dengan pola makan Mediterania. Pola makan dengan score nol, menggambarkan pola makan yang tidak mirip sama sekali dengan pola makan Mediterania, sedangkan score sembilan menunjukkan bahwa pola makan tersebut amat mirip dengan pola makan Mediterania. Nikolaus kemudian melakukan uji fungsi-fungsi otak terhadap para partisipan. Hasilnya, para partisipan yang pola makannya mendekati pola makan Mediterania (scorenya 7-9) resiko terjangkit Alzhemeirnya 68% lebih rendah jika dibandingkan dengan partisipan yang memiliki pola makan lain. Penelitian lain yang dilakukan di New York juga menunjukkan bahwa, para penderita Alzhemeier yang makan alam Mediterania memiliki usia harapan hidup 1.3 tahun lebih panjang jika dibandingkan dengan penderita dengan pola makan lain.
3. Mencegah anak menderita asma:
Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada bulan Januari 2008 menunjukkan bahwa, Ibu yang semasa hamil menggunakan pola makan ala Mediterania memiliki resiko yang lebih rendah untuk melahirkan bayi dengan penyakit asma. Dari 468 pasang ibu dan anak yang ia teliti, 36% ibu tidak berdiet ala Mediterania dan 74% lainnya berdiet ala Mediterania. Pada ibu yang tidak berdiet ala Mediterania semasa hamil, para peneliti menemukan bahwa 17% anak mereka menderita alergi kulit dan 6% anak mereka menderita asma.
4. Mencegah munculnya alergi semasa kanak-kanak:
Sebuah penelitian dilakukan pada 700 orang anak berusia 7-18 tahun di daerah pedesaan di Yunani. Penelitian ini berhasil menunjukkan bahwa, anak-anak yang berdiet ala Mediterania memiliki resiko yang lebih kecil untuk terjangkit alergi pernafasan, kulit dan penyekit asma.
5. Mencegah penyakit paru-paru
Sebuah penelitian pada 43.000 pria di Amerika Serikat menunjukkan bahwa, diet ala Mediterania menurunkan resiko terjangkit penmyakit paru-paru seperti ephysema dan bronchitis. Diet ala Mediterania bahkan menurunkan resiko terjangkit penyekit-penyakit ini dikalangan perokok.
2. Lebih sering mengkonsumsi ikan dibandingkan daging dan ayam
3. Rendahnya konsumsi saturated fats (daging, kulit ayam) dan tinggi konsumsi unsaturated fats
4. Jarang mengkonsumsi produk-produk susu
5. Jarang mengkonsumsi alkohol
6. Sering mengkonsumsi minyak zaitun
Berdasarkan penelitian, pola makan seperti ini mendatangkan banyak manfaat. Nah, apa saja sih manfaat pola makan seperti ini ?
1. Memperpanjang usia harapan hidup:
Pada sebuah penelitian yang dilakukan pada 74.000 pria dan wanita Eropa yang sehat dan berusia minimum 60 tahun, menunjukkan bahwa diet ala Mediterania memiliki dietary score yang lebih tinggi dibandingkan diet-diet lain. Dietary score yang lebih tinggi berkorelasi terhadap angka kematian yang lebih rendah.
2. Mencegah munculnya penyakit Alzheimer:
Peneliti Nikolaos Scarmeas, meneliti catatan pola makan selama beberapa tahun dari 194 penderita Alzheimer dan 1.790 orang sehat yang berusia rata-rata 76 tahun. Nikolaos Scarmeas mengukur kemiripan pola makan pertisipan dengan pola makan Mediterania. Pola makan dengan score nol, menggambarkan pola makan yang tidak mirip sama sekali dengan pola makan Mediterania, sedangkan score sembilan menunjukkan bahwa pola makan tersebut amat mirip dengan pola makan Mediterania. Nikolaus kemudian melakukan uji fungsi-fungsi otak terhadap para partisipan. Hasilnya, para partisipan yang pola makannya mendekati pola makan Mediterania (scorenya 7-9) resiko terjangkit Alzhemeirnya 68% lebih rendah jika dibandingkan dengan partisipan yang memiliki pola makan lain. Penelitian lain yang dilakukan di New York juga menunjukkan bahwa, para penderita Alzhemeier yang makan alam Mediterania memiliki usia harapan hidup 1.3 tahun lebih panjang jika dibandingkan dengan penderita dengan pola makan lain.
3. Mencegah anak menderita asma:
Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada bulan Januari 2008 menunjukkan bahwa, Ibu yang semasa hamil menggunakan pola makan ala Mediterania memiliki resiko yang lebih rendah untuk melahirkan bayi dengan penyakit asma. Dari 468 pasang ibu dan anak yang ia teliti, 36% ibu tidak berdiet ala Mediterania dan 74% lainnya berdiet ala Mediterania. Pada ibu yang tidak berdiet ala Mediterania semasa hamil, para peneliti menemukan bahwa 17% anak mereka menderita alergi kulit dan 6% anak mereka menderita asma.
4. Mencegah munculnya alergi semasa kanak-kanak:
Sebuah penelitian dilakukan pada 700 orang anak berusia 7-18 tahun di daerah pedesaan di Yunani. Penelitian ini berhasil menunjukkan bahwa, anak-anak yang berdiet ala Mediterania memiliki resiko yang lebih kecil untuk terjangkit alergi pernafasan, kulit dan penyekit asma.
5. Mencegah penyakit paru-paru
Sebuah penelitian pada 43.000 pria di Amerika Serikat menunjukkan bahwa, diet ala Mediterania menurunkan resiko terjangkit penmyakit paru-paru seperti ephysema dan bronchitis. Diet ala Mediterania bahkan menurunkan resiko terjangkit penyekit-penyakit ini dikalangan perokok.
No comments:
Post a Comment